Home

Sabtu, 06 Agustus 2011

DILARANG MEMBANGUN DI LOKASI PASCA KEBAKARAN : Pasar Tangko membuat Warga Tionghoa Sekitar Pasar Resah, Sudah dua kali kebakaran hebat





TAK MENGINDAHKAN=Papan Plang bertanda dilarang membangun tanpa ijin tidak diperdulikan. Hal tersebut tampak di pasar darurat Satria Tangko pasca kebakaran, Jumat (5/8).

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sudah dua kali diperingatkan dengan lisan agar tidak membangun di areal pasca kebakaran khususnya di bodi jalan Satria Tangko namun para pedagang masih juga membandel. Bahkan papan plang peringatan agar jangan membangun tanpa seijin lurah bagan kota tidak diindahkan oleh para pedagang itu. Akhirnya untuk ketiga kalinya Camat bangko H.M. Nur Hidayat,SH terjun ke lapangan untuk melakukan tindakan persuasif terhadap para pedagang yang membandel tersebut, Jumat Sore (5/8).

“Kita sudah melakukan tindakan persuasif untuk memberikan pengertian terhadap pedagang itu agar jangan membangun di bodi jalan Satria Tangko,”tutur Nur Hidayat kepada KABARROHIL.

Ditegaskannya jika tindakan ini tidak juga diindahkan maka keesokan hari (sabtu 6/8,red) dirinya bersama petugas Satpol PP akan menertibkan lokasi pasca kebakaran itu. Hal ini diungkapkannya jikalau para pedagang tersebut tidak mau juga membongkarnya sendiri.

“Besok kita akan mengambil tindakan tegas agar bangunan di lokasi pasca kebakaran agar dibongkar,”pungkasnya.

Sementara itu, salah satu warga masyarakat tionghoa jalan Satria Tangko di RT 16 mennegaskan merasa resah terhadap para pedagang di jalan Satria tangko yang membangun kios seperti membangun tempat tinggal permanen. Lagi pula lanjut Loka mengatakan sudah beberapa kali hendak terjadi kebakaran di pasar darurat depan rumahnya itu. Sebut Loka, sedangkan kejadian kebakaran hebat sudah dua kali ini. Hal ini diharapkan agar pemerintah daerah dapat memindahkan lokasi pasar darurat tersebut dari jalan Satria tangko.

“Sudah beberapa kali hendak terjadi kebakaran yang dapat kita atasi yang akhirnya sudah dua kali ini terjadi kebakaran hebat pada lokasi yang hampir sama. Kita merasa resah dan merasa takut kejadian kebakaran terulang lagi. Apalagi banyaknya penjaja minuman tuak dijalan Satria jika menjelang malam hari juga membuat kita menjadi resah. Kita tinggal disini sebagai rumah tempat tinggal sedangkan mereka hanya membuat bedeng kios sebagai tempat berjualan sekaligus menjadi tempat tinggal. Mereka tidur, masak, mandi, buang air juga disitu yang membuat kita resah. Jika kejadian kebakaran terulang lagi ludes tempat tinggal kita ,” tandasnya. (andi wrc).

sb: kabarrohil.blogspot.com

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar