Home

Sabtu, 12 Maret 2011

MEMPERTANYAKAN MANFAAT MAKANAN VEGETARIAN

Sejak zaman dulu, beragam aktivitas pertarungan semacam seni bela diri, secara harfiah diterjemahkan sebagai “seni bertarung”, telah dipraktekkan dan dikenal luas. Film, novel, dan budaya populer banyak menampilkan kecakapan seni bela diri dan penghancuran masal, namun dilihat dari aspek lain, juga menyangkut pelatihan holistik, yang membentuk, memelihara, dan memulihkan kesehatan dan kebugaran.

Di artikel sebelumnya saya telah membahas sifat nutrisi daging (yang beragam). Saya mengerti tidak semua orang ingin mengonsumsi daging. Sebagian memang suka, sebagian lagi tidak berkenan mengonsumsinya dengan alasan moral, etika, pecinta bintang, atau alasan agama.

Saya tidak berkeberatan dengan semua alasan yang disampaikan. Saya hanya berpikir bagi mereka yang mengonsumsi daging, alangkah baiknya mengetahui nilai nutrisi dan potensi kesehatan yang dimiliki makanan ini, terlepas dari semua kebijaksanaan konvensional nutrisi yang telah beredar.

Saya juga percaya penganut vegetarian perlu menyadari jika kekurangan asupan daging dan ikan dapat menempatkan mereka pada risiko kekurangan nutrisi tertentu.

Tema ini telah dipublikasikan dalam sebuah artikel di jurnal Nutrition in Clinical Practice edisi Desember 2010. Artikel ini mengulas fakta tentang makanan vegetarian yang cenderung rendah vitamin B12, vitamin D, asam lemak omega-3, kalsium, besi, dan seng. Artikel ini juga merekomendasikan penggunaan suplemen dan makanan yang diperkaya mineral dan vitamin untuk menambah “perlindungan terhadap defisiensi”.

Artikel ini juga mengklaim, bagaimanapun makanan vegetarian berhasil mengurangi tingkat kematian dari serangan jantung dan menurunkan tingkat hipertensi, stroke, diabetes tipe-2, dan kanker tertentu, daripada nonvegetarian. Saya banyak mendengar kisah ini, namun apakah penelitian mereka telah dilakukan dengan cermat?

Gagasan makanan vegetarian lebih menyehatkan daripada non vegetarian berdasarkan hasil studi epidemiologi. Studi ini mungkin menunjukkan hubungan antara makanan vegetarian dengan membaiknya kesehatan, tetapi bukan berarti vegetarian penyebab meningkatnya kesehatan.

Ada kemungkinan manfaat kesehatan nyata dari vegetarianisme, mungkin bukan berasal dari ketiadaan daging dan ikan dalam menu makanan, tetapi dari faktor lain yang berhubungan dengan gaya hidup vegetarian, seperti kebiasaan hidup sehat dan mengurangi kecenderungan merokok.

Faktor-faktor lain perlu dipertimbangkan untuk menilai tingkat kewajaran manfaat makanan vegetarian dan nonvegetarian. Beberapa peneliti berusaha membuat penilaian yang lebih akurat tentang manfaat (atau sebaliknya) dari makanan vegetarian dengan memasukkannya sebagai faktor-faktor lain.

Dalam satu studi yang dipublikasikan British Medical Journal edisi September 1996, peneliti berusaha meniadakan faktor-faktor lain tersebut dengan terfokus pada individu yang berbelanja di toko-toko makanan kesehatan saja. Asumsinya, semua yang berbelanja di toko kesehatan umumnya sadar kesehatan, baik vegetarian maupun tidak. Ini memberikan penilaian yang lebih adil terhadap dampak makanan vegetarian maupun nonvegetarian.

Studi ini menemukan, angka kematian pada kelompok vegetarian dan nonvegetarian secara signifikan lebih rendah daripada populasi umumnya, hal ini mendukung gagasan bahwa pembeli makanan kesehatan umumnya adalah kelompok yang sadar kesehatan. Namun secara keseluruhan, risiko kematian pada vegetarian dan nonvegetarian adalah sama.

Dalam studi lain, yang diterbitkan British Medical Journal edisi Juni 1993, vegetarian diminta merekrut teman dan keluarga dalam suatu studi. Hal ini untuk memastikan semua individu dalam penelitian adalah orang yang sadar kesehatan.

Penelitian ini menemukan sekali lagi, baik vegetarian maupun nonvegetarian memiliki risiko kematian lebih rendah daripada populasi umum. Namun sekali lagi, angka kematian untuk vegetarian dan nonvegetarian pada dasarnya sama.

Riset lain yang dipublikasikan Public Health Nutrition edisi Januari 2007, membandingkan vegetarian dan nonvegetarian dan melakukan analisis terinci mengenai kebiasaan makan dari 56.000 orang. Penelitian ini sekali lagi menemukan risiko kematian pada vegetarian tidak lebih rendah daripada nonvegetarian.

Lalu bagaimana dengan klaim makanan vegetarian lebih baik untuk jantung? Tak satu pun dari studi ini menemukan bukti yang mendukung anggapan tersebut.

Jelas fakta menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, tidak ada manfaat kesehatan yang besar dari mengonsumsi makanan vegetarian. Dengan kata lain, bukan argumen yang baik jika seseorang menjadi vegetarian dengan dalih kesehatan, namun bisa dipahami untuk orang yang tidak tertarik mengonsumsi daging dengan alasan moral, etika, atau agama

sb : yinnihuaren

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar